Senin, 14 November 2011

DAYA TARIK WISATA


DAYA TARIK WISATA PANTAI BATU TAMPIH

Salah satu Daya Tarik Wisata yaitu Natural amunites atau wisata alam . Yang termasuk Daya Tarik Wisata alam antara lain pegunungan, laut, sawah,danau, dan pantai. Dalam konteks ini akan dibahas Daya Tarik Wisata pantai. Pulau Bali merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang terkenal dengan keindahan pantainya,misalnya Pantai Kuta, Pantai Sanur,dan Nusa Dua. Setiap hari banyak wisatawan yang mengunjungi pantai tersebut, baik wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Wisatawan datang bukan hanya sekedar untuk berjemur maupun menikmati keindahan  panoramanya, wisatawan juga dapat menikmati berbagai fasilitas permainan yang ada seperti bermain surfing. Sehingga ada suatu kepuasan yang didapat oleh para wisatawan. Selain itu  di sekitar pantai juga didukung dengan akomodasi yang memadai.
Sesungguhnya di Bali sangat banyak wisata pantai yang berpotensi untuk dijadikan daya tarik wisata bukan hanya pantai Kuta maupun Sanur. Salah satu pantai yang indah di Tabanan yang terletak di Desa Pangkung Tibah, Kediri Tabanan yaitu Pantai Batu Tampih. Sebagian orang mungkin belum mengetahui keberadaan pantai ini. Ketika kita ingin berlibur ke pantai maka kita akan terpukau pada tujuan kita ke Kuta, sanur, Nusa Dua dan pantai-pantai terkenal lainnya yang banyak dikunjungi oleh wisatawan. Alam yang indah dan panorama pantai yang asri terkadang sulit kita jumpai. Tetapi hal itu bukanlah tidak mungkin. Pantai Batu Tampih adalah salah satu pantai dengan suasana alam yang masih perawan dan iklim tropis yang sangat khas.Tak jarang beberapa pemuda desa bermain surfing dengan berani di tengah-tengah ombak yang menggunung. Pantai Batu Tampih Lokasinya kurang lebih 10 km dari kota Tabanan. Pantai ini belum terjamah kehidupan wisata secara professional, walau terkadang ada wisatawan lokal dan asing dengan jumlah tertentu yang datang untuk main surfing.
            Pantai Batu Tampih merupakan salah satu pantai yang sangat alami, sangat asri dan dengan panorama Sunset yang indah serta disepanjang jalan menuju pantai terbentang sawah  yang menghijau. Di pesisir pantai ini terbentang pasir hitam dan putih  serta batu karang yang menambah keelokan pantai Batu Tampih. Sehingga dengan demikian sudah sepantasnya Pantai Batu Tampih yang indah dan asri berpotensi untuk dikembangkan menjadi salah satu daya tarik wisata.

œ  CARA PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA PANTAI BATU TAMPIH

 Dalam mendukung keberadaan Daerah Tujuan Wisata (DTW) perlu adanya unsur pokok yang harus mendapat perhatian sehingga wisatawan bisa tenang,aman,dan nyaman berkunjung. Semua ini sangat penting dalam meningkatkan pelayanan bagi wisatawan sehingga wisatawan bisa lama tinggal di daerah dikunjungi. Demikian juga halnya dengan Pantai batu Tampih yang harus memenuhi unsur-unsur pokok antara lain:
1.      Daya tarik wisata
2.      Prasarana wisata
3.      Sarana Wisata
4.      Tata laksana/infrastruktur
5.      Masyarakat/lingkungan
Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang ideal memang harus memiliki daya tarik wisata,mempunyai fasilitas, menawarkan acara /atraksi, dan menyediakan sesuatu yang dapat dibeli. Suatu DTW hendaknya memenuhi beberapa syarat yaitu; Sesuatu yang dapat dilihat (something to see), sesuatu yang dapat dilakukan (something to do), sesuatu yang dapat dibeli (something to buy).
Dengan demikian Pantai Batu Tampih harus memiliki syarat-syarat tersebut. Namun hanya something to see yang baru dapat dipenuhi yaitu wisatawan bisa melihat panorama pantai yang masih alami dan indah, disekitar pantai juga terdapat sawah yang menghijau sehingga wisatawan merasa menyatu dengan alam. Jadi untuk meningkatkan daya tarik wisata di pantai ini harus melengkapinya dengan berbagai atraksi maupun sesuatu yang menarik dan  unik yang dapat dilakukan wisatawan sehingga wisatawan merasa puas berkunjung ke pantai ini serta ingin kembali berkunjung ke pantai ini. Kemudian untuk something to buy bisa dilakukan penduduk setempat misalnya menjual berbagai macam kesenian khas Bali dan sebagainya. Sehingga penduduk setempat mendapatkan lapangan pekerjaan yang baru selain bertani.
Untuk mengembangkan daya tarik wisata Pantai Batu Tampih selain memenuhi syarat-syarat diatas juga diperlukan  dukungan dari beberapa komponen utama yangantara lain:
1.      Atraksi (attraction)
Banyak alasan mengapa orang berwisata ke suatu daerah. Beberapa yang paling umum adalah untuk melihat keseharian penduduk setempat, menikmati keindahan alam, menyaksikan budaya yang unik, atau mempelajari daerah tersebut. Atraksi disebut juga daya tarik wisata merupakan komponen yang signifikan dalam menarik wisatawan.
2.      Fasilitas (Amenities)
Fasilitas merupakan segala macam sarana dan prasarana yang diperlukan oleh wisatawan selama berada di daerah tujuan wisata. Sarana dan prasarana yang dimaksud antara lain:
a.       Penginapan (accomodation)
Akomodasi yang disediakan harus bersih, dengan pelayanan yang baik, harga yang pantas sesuai dengan kenyamanan. Beberapa jenis akomodasi antara lain hotel,villa dan lain-lain.
b.      Usaha makanan dan minuman
Makanan dan minuman di daerah tujuan wisata merupakan salah satu komponen pendukung penting. Usaha ini termasuk diantaranya restoran,bar,dan café.
c.       Transportasi dan infrastruktur
Wisatawan memerlukan alat transportasi untuk mempermudah mencapai daerah tujuan wisata. Komponen pendukung lainnya adalah infrastruktur yang secara tidak langsung mendukung kelancaran kegiatan pariwisata misalnya; air, jalan, listrik, dan sebagainya.
3.      Aksesibilitas (access)
Jalan  masuk atau pintu masuk utama ke daerah tujuan wisata merupakan access penting dalam kegiatan wisata. Jika suatu daerah memiliki potensi pariwisata, maka harus disediakan aksesibilitas yang memadai sehingga daerah tersebut dapat dikunjungi wisatawan.
4.      Community involvement
Community involvement adalah keterlibatan atau dukungan masyarakat dalam kegiatan pariwisata. Community involvement ini sangat mempengaruhi kunjungan wisatawan. Jika masyarakat tidak mendukung atau melakukan tindakan-tindakan anarkis seperti pencurian, pembunuhan,pengeboman, maka wisatawan tidak akan berani mengunjungi daerah tersebut. Sebaliknya, jika masyarakat bersikap baik dan ramah terhadap tamu, maka wisatawan akan betah tinggal di daerah tersebut.
            Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI telah memiliki program yang disebut sapta pesona. Minimal enam dari tujuh unsur tersebut penting diterapkan untuk memberikan pelayanan yang baik serta menjaga keindahan dan kelestarian alam di daerah tujuan wisata, yaitu:
1.      Aman
Wisatawan akan selalu datang ke tempat yang menurut mereka aman. Yang berarti bebas dari perang, dan kejahatan manusia. Keadaan ini dapat tercermin seperti aman dari pedagang asongan yang memaksa wisatawan untuk membeli. Selain itu kondisi aman juga tercermin dari penggunaan peralatan keselamatan saat berwisata seperti; helm, pelampung, P3K, dan lain-lain.
2.      Tertib
Wisatawan akan merasa senang apabila tempat yang dikunjunginya berada dalam kondisi yang tenang dan tertur. Lokasi yang dekat dengan keributan dan sumber suara akan mengurangi kenyamanan para wisatawan dalam berwisata. Salah satu cara untuk menciptakan ketertiban adalah dengan menetapkan harga yang jelas karena wisatawan lebih senang dengan harga yang pasti.
3.      Bersih
Wisatawan akan merasa nyaman jika tercipta kebersihan seperti; bersih diri, bersih lingkungan, bebas dari sampah dan polusi lainnya. Tempat sampah harus disediakan dibergai tempat untuk memudahkan pengunjung menjaga kebersihan.
4.      Ramah
Keramahan adalah saalah satu kunci sukses pariwisata.Senyum ramah yang tulus adalah salah satu hal yang yang membuat mereka betah di tempat kita.
5.      Indah
Indah tidak berarti harus mewah. Meskipun sederhana, lokasi selalu nyaman, rapi, dan bersih dapat menciptakan keindahan tersendiri.
6.      Kenangan
Apa yang dinikmati oleh wisatawan selama di tempat yang dikunjunginya tidak bisa dibawa pulang, kecuali cinderamata dan kenangan indah. Kenangan indah dan keramahtamahan serta kepuasan adalah hal yang tidak terbeli dan selalu membuat wisatawan ingin kembali.


Dalam pengembangan atau pengelolaan pariwisata harus mengacu pada prinsip-prinsip yang menekankan nilai-nilai kelestarian lingkungan alam, komunitas, dan nilai sosial yang memungkinkan wisatawan menikmati kegiatan wisatanya serta bermanfaat bagi kesejahteraan komunitas local. Menurut Cox (1985, dalam Dowling dan Fannel, 2003:2), pengelolaan pariwisata harus memperhatikan prinsip-prinsip:
a.       Pembangunan dan pengembangan pariwisata haruslah didasari pada kearifan lokal dan special local sense yang merefleksikan keunikan peninggalan budaya dan keunikan lingkungan.
b.      Preservasi, proteksi, dan peningkatan sumber daya yang menjadi basis pengembangan kawasan pariwisata.
c.       Pengembangan atraksi wisata tambahan yang mengakar pada kekhasan budaya local.
d.      Pelayanan kepada wisatawan yang berbasis keunikan budaya dan lingkungan local.
e.       Memberikan dukungan dan legitimasi pada pembangunan dan pengembangan pariwisata jika terbukti memberikan manfaat positif, tetapi sebaliknya mengendalikan dan menghentikan aktivitas pariwisata tersebut jika melampaui ambang batas (carrying capacity)










œ KENDALA YANG DIHADAPI DALAM PROSES PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA PANTAI BATU TAMPIH
            Dalam mengembangkan suatu Daerah Tujuan Wisata tidaklah mudah tentunya ada berbagai kendala yang dihadapi. Demikian halnya dengan Daya Tarik Wisata Pantai Batu Tampih dalam pengembangannya terdapat beberapa kendala yang dihadapi antara lain:
1.      Pantai Batu Tampih terletak di suatu desa yang jauh dari perkotaan sehingga sulit diketahui keberadaannya oleh wisatawan.
2.      Aksesibilitas seperti jalannya sangat kecil sehingga alat transportasi seperti bus pariwisata tidak bisa masuk. Hal demikian menyulitkan wisatawan untuk berkunjung ke pantai Batu Tampih.
3.      Penduduk sekitarnya tidak mempunyai skill kepariwisataan karena sebagian besar penduduk bermata pencaharian sebagai petani. Sehingga Sumber daya manusia dalam bidang pariwisata masih sangat minim. Dengan demikian diperlukan adanya pendidikan dan latihan yang cukup untuk penyelenggara pariwisata termasuk sertifikasi dan program pelatihan, skill.
4.      Ketakutan masyarakat setempat akan berbagai dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan pariwisata antara lain:
Dampak dari penggunaan alat transportasi
    Alat transportasi yang sangat vital bagi pariwisata adalah mobil, bus, pesawat udara akan menimbulkan polusi udara. Selain itu alat transportasi juga menjadi sumber kebisingan.           
Dampak dari pembangunan fasilitas pariwisata
Pengembangan pariwisata dapat menimbulkan kerusakan besar pada ekosistem. Fasilitas pariwisata terutama hotel dan restoran akan menyebabkan penggunaan energi dan pembuangan limbah yang berlebihan. Limbah-limbah yang dihasilkan dari pembangunan sarana akomodasi menjadi limbah beracun yang mencemari air, udara, dan tanah.
Dampak pada kehidupan sehari-hari
Selain berdampak pada pencemaran lingkungan, pariwisata juga mempengaruhi tata cara masyarakat bertindak dalam kehidupan sehari-hari, misalnya;
˜  Kedatangan wisatawan dalam jumlah besar, sebuah komunitas kecil dapat seketika  menjadi terlalu sesak.
˜   Kegiatan pariwisata dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas.
˜ Terjadinya berbagai kejahatan yang dilakukan terhadap wisatawan maupun kejahatan yang dilakukan oleh wisatawan.
Dampak yang menyebabkan hilangnya budaya lokal
Adanya pariwisata akan menyebabkan hilangnya budaya lokal yang digantikan oleh kebudayaan impor. Jika masih bertahan,akan segera berubah menjadi kesenian yang berorientasi komersial, dijual demi uang semata.

Maka dengan ketakutan masyarakat setempat akan dampak-dampak dari kegiatan pariwisata, dapat menghambat proses pengembangan pariwisata.

GAMBAR PANTAI BATU TAMPIH

              

Tidak ada komentar:

Posting Komentar